semu
Semu
karya -Kaeyzan nadjib
Ketika itu aku hanya bisa
termenung, bayangan masa bahagia kanak-kanaku mencoba menghibur. suara toni dan
tini berebutan bola kasti, sedangkan dandi yang menangis diseret ibunya untuk
segera mandi dan bertolak dengan suara risau, marah, benci, di dalam rumah ini,
Tali ini terus mengajaku untuk ke masa ketentraman, menjanjikan kebebasan
bermain sepuasnya tanpa memikirkan kesementaraan dan.....
(suara lagu jawa yang
terngiang-ngiang)
Darrr! Suara pintu mengentikan
bayangan masa kanaku.
Bapak : “wanita tak tahu diri !”(tangan
yang tidak lepas dari belati, yang akan membunuh istrinya)
Teruskan saja kemarahan dan
kegaduhan yang kalian anggap itu tradisi keluarga, aku hanya manusia kecil yang
dituntut untuk menjadi penonton semua ini, pesan tali yang melekat dileherku.
Komentar
Posting Komentar